Sudah beberapa pekan ini saya mengisi seminar dan workshop bertema teknik pengembangan multimedia pembelajaran. Pesertanya rata-rata adalah guru, baik SD, SMP, SMA dan sederajat. Yang pertama, seminar yang diadakan oleh Komed (Komunitas Multimedia Edukasi) di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Ini lumayan heboh karena total peserta lebih dari 1000 orang. Kemudian tanggal 3 April 2008, saya diundang Direktorat Profesi Pendidik ke gedung baru Depdiknas untuk menyampaikan teknik pengembangan multimedia pembelajaran untuk guru-guru SMP. Tema yang sama saya bawakan tanggal 5 April 2008 di Purwokerto dengan jumlah peserta lebih dari 500 guru dari wilayah Purwokerto, Banyumas, Cilacap dan sekitarnya. Kemudian 15 April 2008, saya ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Rawamangun. Saya di UNJ bareng dengan kang Onno memberi materi ke ratusan guru-guru SD, SMP dan SMA. Sehari kemudian, yaitu tanggal 16 April 2008, saya sudah ditunggu rekan-rekan guru di Pontianak yang mengikuti acara seminar eLearning dan multimedia pembelajaran di Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).
Ramainya guru ikut acara seminar ini ternyata karena sistem baru sertifikasi profesi guru di Depdiknas, dimana guru akan mendapatkan kredit (kum) nilai apabila mengikuti kegiatan ilmiah seperti seminar. Kredit penilaian ini nanti berimplikasi ke besar tunjangan yang akan diberikan oleh Depdiknas kepada guru. Tentu implementasi di lapangan dari sistem penilaian baru untuk guru ini bisa ke arah negatif dan positif. Negatifnya, banyak guru yang akhirnya hanya mengejar kertas sertifikat semata, seminarnya sendiri tidak diikuti dengan baik. Namun saya lihat efek positifnya cukup signifikan, karena guru banyak yang tercerahkan dan termotivasi untuk belajar kembali mengupdate ilmu yang dimiliki. Khususnya untuk tema pengembangan multimedia pembelajaran, saya lihat banyak guru yang kontak japri ke saya untuk bertanya-tanya lebih detail. Ada juga yang membentuk komunitas (seperti Komed di Jawa Tengah) dan membuat beberapa event belajar bersama dengan memanfaatkan infrastruktur di sekolah yang sudah lengkap. Tentu kenyataan ini cukup menggembirakan kita semua
Materi yang saya berikan pada intinya adalah langkah-langkah mengembangkan multimedia pembelajaran yang sudah saya bahas di blog ini. Materi saya update dan modifikasi sesuai dengan latar belakang pengetahuan peserta seminar atau workshop. Kadang saya berikan pengantar tentang eLearning, learning management system (LMS), beserta teknik pemilihan LMS apabila memang banyak guru dan admin di sekolah yang tertarik mengembangkan konten (multimedia pembelajaran) sekaligus dengan sistem LMSnya.
Untuk bapak ibu guru yang tertarik atau sedang dalam proses belajar mengembangkan multimedia pembelajaran, jangan lupa untuk menetapkan target. Target ini penting untuk menjaga keseriusan dan kontinyuitas proses belajar, bentuknya bisa berupa: target ikut lomba, mendapat award, target berupa produk siap jual (kerjasama dengan penerbit), atau sekedar penggunakan multimedia pembelajaran untuk belajar mengajar di kelas. Untuk lomba paling tidak event-event berikut perlu diingat.
- Teacher Innovation (Microsoft): April
- Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (Dikmenum): Oktober
- Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (BPM Pustekkom, Regional per wilayah)
- eLearning Award (Pustekkom): September
- Game Technology Competition (BPKLN): Setahun tiga kali
Mudah-mudahan tetap semangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar